Penambangan Emas – Pada abad ke-16, Raja Ferdinand dari Spanyol mengirim utusannya ke seluruh dunia dengan perintah: “Dapatkan emasnya, jika memungkinkan secara manusiawi, tetapi meskipun itu datang, dapatkan emasnya.”
Pernyataan raja tersebut masih terasa relevan hingga saat ini. Emas adalah salah satu komoditas termahal di dunia. Pertambangan adalah yang paling berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan.
Hanya sekitar 7% dari emas yang dibeli digunakan untuk industri, teknologi. Sisanya tersebar di brankas bank atau toko perhiasan.
Objek yang indah dan investasi yang stabil adalah sesuatu yang layak untuk diciptakan atau dimiliki. Namun, tidak ada yang dapat membenarkan dampak lingkungan dari penambangan emas.
Baca juga: 5 Manfaat Emas dalam Berbagai Aspek Kehidupan, Apa Saja?
Jadi, dalam penelitian baru-baru ini, saya dan tim saya dapat menunjukkan bagaimana kita dapat menghentikan penambangan emas dan bergantung sepenuhnya pada emas daur ulang.
Selama satu abad terakhir, praktik penambangan emas justru meningkat. Sejumlah peraturan baru untuk memitigasi dampak pertambangan juga telah diterbitkan.
Meski begitu, industri tersebut masih merusak lanskap di wilayah tempatnya beroperasi di seluruh dunia, kecuali Antartika. Pada tahun lalu, penambangan emas telah melepaskan lebih banyak gas rumah kaca daripada maskapai penerbangan komersial di seluruh Eropa.
Sektor ini juga bertanggung jawab atas 38% emisi merkuri global. Merkuri secara kronis meracuni jutaan penambang kecil, menyebabkan penyakit jangka panjang, terutama di kalangan anak-anak.
Penelitian kami menggunakan model skenario hipotetis di mana konsumsi emas akan turun ke tingkat yang berkelanjutan. Berdasarkan angka daur ulang emas saat ini, kami menganalisis ekonomi emas yang berkelanjutan, di mana semua pasokan berasal dari kegiatan daur ulang.
Saat ini, emas adalah bahan yang paling banyak didaur ulang. Hampir seperempat kebutuhan emas dunia dipenuhi dari kegiatan ini. Proses daur ulang ini tidak memerlukan merkuri, mengkonsumsi air jauh lebih sedikit (hanya 1%), dan memiliki jejak karbon minimal) daripada emas yang ditambang.
Kami juga melihat penurunan produksi tambang emas tidak akan mengganggu tiga fungsi utama emas: perhiasan, teknologi, dan investasi.
Emas Ramah Lingkungan
Pemodelan kami menunjukkan bahwa pasokan emas ke sektor industri (untuk kedokteran gigi dan telepon pintar) masih aman untuk abad berikutnya bahkan jika semua penambangan emas berhenti besok.
Kami juga menemukan bahwa produksi perhiasan masih dapat mengandalkan emas, yang seluruhnya berasal dari industri daur ulang. Bahkan terdapat kelebihan pasokan emas daur ulang sebesar 55% yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan penting lainnya.
Agar skenario di atas menjadi kenyataan, investor harus membatasi perdagangan emas pada pasokan yang ada, tanpa mencoba menjual emas yang baru ditambang.