Sejarah Nilai Emas – Emas selalu memberikan kesan istimewa, mulia dan menunjukkan tingkat perekonomian seseorang. Anggapan tersebut selalu terbawa dari zaman dahulu hingga zaman modern seperti sekarang. Simak ulasan lengkapnya pada artikel Keuanganku berikut ini. Selamat membaca!

Mengapa Emas dan Bukan Logam Lainnya

Dari 118 unsur kimia dalam tabel periodik, hanya emas dan perak yang paling cocok sebagai bahan empuk. Unsur gas dan cair tentu kurang tepat bila digunakan sebagai alat pembayaran. Unsur-unsur lain dihilangkan karena berbagai alasan, salah satunya tidak memiliki nilai intrinsik.

Sebagaimana kita ketahui, syarat utama suatu alat pembayaran adalah adanya kesepakatan diantara masyarakat penerima. Alasan kedua, emas bersifat stabil, mudah dibawa, tidak bereaksi, dan tidak beracun.

Secara penampilan, emas kuat namun mudah dibentuk. Tidak mudah bereaksi dan tidak berkarat seperti besi, tembaga yang berubah warna menjadi hijau jika terkena udara, dan lain-lain. Sifat inilah yang menjadikan emas sebagai alat pembayaran dan alat penyimpan kekayaan yang aman.

Perhiasan dan emas batangan yang disimpan sejak ratusan tahun lalu yang kita temukan di museum tidak mengalami perubahan hingga saat ini. Selain itu keberadaannya juga langka namun masih bisa didapatkan.

Baca juga: Memahami Cara Menyimpan Emas Batangan dan Digital

Diperkirakan jika kita mengambil semua perhiasan emas di dunia dan meleburnya, kita mendapatkan 20 meter kubik emas. Logam yang terlalu kecil sulit diekstraksi dan sulit dibentuk, misalnya titanium yang membutuhkan suhu 1000 derajat Celcius.

Emas telah digunakan sebagai alat pembayaran sejak tahun 643 SM. Bisa dibayangkan saat itu teknologinya masih sangat terbatas dan belum bisa melelehkan logam dengan suhu ribuan derajat.

Akhirnya hingga saat ini hanya emas dan perak yang bertahan sebagai alat pembayaran dan bernilai tinggi. Meski lebih unggul dibandingkan unsur dan logam lain serta memiliki titik didih yang lebih rendah, perak masih kalah dengan emas.

Karena perak bisa bereaksi dengan belerang yang terkandung di udara. Dengan demikian emas adalah yang terbaik dan tidak mudah bereaksi. Sebelum membahas lebih jauh sejarah nilai emas, sudahkah Anda menjadikan emas sebagai instrumen investasi Anda?

Jika belum, tahukah Anda beberapa keuntungan berinvestasi emas? Eits, jangan terlalu terburu-buru dalam menentukan instrumen investasi. Penjelasan lengkap mengenai investasi dapat Anda lihat di channel Youtube Finansial saya. Salah satunya adalah video berikut yang akan membahas tentang manfaat emas:

Ingat, setiap instrumen investasi tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satunya dari sisi keuntungan investasi yang akan Anda dapatkan nantinya.

Jika Anda ingin mengetahui berapa keuntungan yang bisa Anda peroleh dari suatu instrumen investasi, lakukan perhitungannya menggunakan Aplikasi My Finance. Caranya sangat mudah. Anda juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk mencatat pemasukan, alokasi pengeluaran, anggaran bulanan, menyiapkan dana seperti liburan, membeli barang atau pernikahan, dan berbagai fitur lainnya yang membuat pencatatan keuangan Anda menjadi lebih baik.

Masa Awal Emas Sebagai Alat Pembayaran

Dari sederet karakter spesialnya, emas berhasil menjadi barang berharga sepanjang sejarah. Sejarah nilai emas bermula dari banyaknya peradaban mulai dari Tiongkok, Mesir, Amerika Serikat hingga berbagai suku di dunia yang sangat menghargai karakter khusus emas.

Karena nilainya, emas diperebutkan dengan berbagai cara, mulai dari kolonialisme, perbudakan, hingga perang. Misalnya kerajaan Aztec hancur karena Hernan Cortez sang penakluk Spanyol ingin merebut emas.

Negara terkaya adalah negara yang mempunyai cadangan emas paling banyak, sehingga banyak negara yang berlomba-lomba menjelajahi dunia dan menempatinya untuk mengambil emas.

Emas pertama kali digunakan pada tahun 643 SM di Türkiye. Pada masa itu emas dibuat dalam bentuk uang logam sebagai alat pembayaran dengan cara memisahkannya dari perak.

Nilai koin diperoleh berdasarkan kandungan emas pada koin tersebut. Selanjutnya, berbagai negara juga menggunakan emas sebagai alat tukar yang sah hingga akhirnya menjadi standar dasar pencetakan uang kertas yang dimulai oleh Amerika Serikat.